6/13/2012

BERMAIN SAMA TEMAN & BER LIBUR KE JATIM PRAK 1


BERMAIN SAMA TEMAN & BER LIBUR KE JATIM PRAK 1 Pada suatu hari, yaitu hari kamis sore,aku bermain sama teman-teman ku ke rumah nya ami,disana aku bermain sepak bola yang sangat seru sekali,.aku & tman-teman senang sekali. Tba-tiba teman aku ada yang bertengkar gara-gara salah menendang & kena pipi nya teman aku ,teman aku jadi marah bertengkar deh .truz ama teman aku di pisah menjadi akur kembali. keesokan harinya aku bermain lagi & aku marasakan ada yang aneh ternyata teman aku da yang sakit parah yaitu sakit DBD,truz dibawa kerumah sakit .pada malam nya aku & teman-teman menjenguknya & aku pulang. Pda hari minggu pagi aku sama teman-teman ku jalan-jalan sambil bercanda gurau . Aku & teman-teman ku sangat gembira sekali cetelah pulang semua,karena teman aku yang sakit itu sudah pulang dari rumah sakit, jadinya bisa bermain lagi deh, alhamdulillah. Besoknya lagi aku bermain layang-layang sama teman-teman, setelah itu aku makan tebu yang enak sekali,truz aku tinggal jogging di kali,cetelah itu aku mandi di kali sueger sekali, & cemuapun pulang kerumah masing-masing Pada hari rabu,yaitu rabu pagi,aku & teman-teman pergi rekreasi ke jatim prak, aku berangkat naik biz sambil bercanda gurau ama teman-teman ,terutama yaitu Muhammad dia cuka keta-ketawa ,sampek dicana aku foto-foto ama teman-teman,cetelah itu aku pergi ke rumah hantu dicana aku cenang cekali&terkejut-kejut ,ctelah itu aku pulang . Waktu perjalan pulang aku ama muhammad ketawa,teman aku yang satu ni suka cekali ketawa ,campek-campek yang tidur menjadi bangun.truz dah campek skul pulang aku.

Awal Sebuah Persahabatan


Awal Sebuah Persahabatan “Brok,klonteng”,suara itulah yang setiap pagi menggema di sebuah kota peri,terutama di rumah seorang peri pengrajin yang bernama Sella.Dia merupakan salah satu dari sekian peri yang termasuk pekerja keras.Sella menyukai semua tantangan dan selalu ingin tahu dan juga mempunyai banyak kawan tp disamping itu semua,ada seorang peri yang amat sangat membencinya.Ia bernama Vellina,meskipun dia juga merupakan seorang peri pengrajin tp dia amat membenci Sella,dia selalu ingin melihat Sella menderita.Contohnya:Disaat Sella dipercaya oleh ibu peri untuk membuat sebuah tongkat yang akan di gunakan pada saat perayaan lahirnya bayi” peri dan pada saat itu ibu peri memberi waktu kepada Sella selama 7 hari dan Sella pun menyanggupinya,disaat itu Vellina bermaksud menggagalkannya.Kemudian esoknya disaat Sella sudah mulai mencari bahan” yang dibutuhkan untuk membuat tongkat itu,Vellina pun menemuinya dan dia berkata “Hay Sella…,boleh aku bantu??”,”Dengan senang hati”jwb Sella tanpa rasa curiga sedikitpun.Setelah mereka selesai mengumpulkan bahan”nya,mereka langsung bergegas pulang tp disaat perjalanan pulang Vellina berkata”Sini biar aku bantu bawakan bahan”nya!”,”Tentu,terima kasih ya..”jwb Sella,tp tak disangka saat perjalanan tersebut Vellinapun membuang semua bahan” yang dibutuhkan oleh Sella untuk membuat tongkat.Setelah Sella tahu apa yang telah dilakukan oleh Vellina Sella menjadi sangat sedih karna dia telah dikhianati oleh temannya sendiri. Tak mau lebih lama dalam kesedihan,Sella pun berusaha untuk mencari ganti bahan2nya yang lalu tp usahanya sia2 di daerahnya bahan2 tersebut sudah tidak ada lgi.Kemudian dia memutuskan untuk keluar dari kota peri.Dia bermaksud untuk mencari bahan2 tersebut didaerah lain,tp menurut sepengetahuan peri2 lain bahan2 yang di butuhkan Sella itu ada di sebuah daerah yang letaknya lumayan jauh dari kota peri.Setelah mendengar semua itu,dalam hati Sella mengucapkan”Meskipun aku harus menempuh perjalanan jauh aku tidak akan takut dan aku harus tetap menemukan bahan2 tersebut demi kepercayaan yang telah ibu peri berikan kepada ku ”dengan tekat itulah kemudian dia benar2 memutuskan untuk meninggalkan kota peri.Ternyata harapannya kali ini benar2 terwujud,dia berhasil menemukan bahan2 tersebut.Setelah beberapa hari dia meninggalkan kota peri,dia kemudian kembali dengan senyuman diwajahnya. Setelah beberapa hari dia kembali,kemudian tibalah waktu perayaan tersebut,lalu dia memberikan hasil karyanya kepada ibu peri dan akhirnya semua berakhir dengan bahagia,Kecuali Vellina.Vellina merasa heran dengan sifat Sella tp kemudian dia sadar bahwa Sella tidak seburuk yang dipikirkannya.lalu Vellinapun meminta maaf kepada Sella dan disinilah mereka mulai menjadi sahabat.

Alda dan Uang Dua Ratus Rupiah


Alda dan Uang Dua Ratus Rupiah Alda melempar dua keping uang receh Rp.200,00 kembalian belanja ke lantai.Uang itupun menggelinding entah kemana.Biasanya mama yang telaten mengumpulkan uang receh yang berserakan.Recehan itu lalu disimpannya di dalam sebuah kaleng. Makin hari,uang receh itupun semakin banyak.Kalau ada pengemis atau pengamen,mama mengambil recehan dari kaleng itu.Bahkan kadang setahu mama,Alda juga mengambilnya buat jajan.Meski begitu,Alda tetap tak mau merubah kebiasaannya membuang recehan. Berkali-kali mama menasehatinya, namun Alda tetap tidak mau merubah.Setiap kali ada sisa uang receh, ia melemparnya seenaknya.”Alda!Sudah berapa kali mama bilang!Jangan membuang-buang receh!Tidak baik!”Tegur mama. “Cuma uang dua ratus rupiah,ma!mana laku buat jajan,”jawab Alda tidak mau kalah. “Meski Cuma dua ratus rupiah,kalau jumlahnya ada lima keping,jadi seribu rupiah.Uang seribu rupiah bias buat beli kebutuhan dapur,”Jawab mama. “Ukh,mama pelit.”Alda cemberut. “Bukan pelit,Alda,Suatu saat nanti,kamu pasti akan membutuhkan uang receh.Kemarin mama lihat,kamu juga mengambil uang receh di kaleng untuk jajan,kan.”lanjut mama. Alda diam.Apa yang dikatakan mama memang benar.Ia sudah berkali-kali mengambil uang receh dari kaleng buat jajan.Padahal uang itu dikumpulkan mama dari lantai atau kolong meja. “Ya sudah, mulai sekarang Alda tidak akan mengambil uang dari kaleng lagi!”jawabnya emosi.Mama Cuma geleng-geleng kepala melihat anak semata wayangnya yang keras kepala. “Maksud mama bukan begitu.Mama Cuma ingin kamu bisa menghargai uang.Kelak,kalau kamu sudah bekerja,kamu bisa merasakan betapa susahnya mencari uang meski.Cuma dua ratus rupiah,”nasihat mama.Alda tidak berkomentar apa-apa.Ia lalu masuk ke kamarnya dengan wajah cemberut. Esok harinya, sepulang sekolah,Alda menghampiri mamanya. “Ma,besok Anggi ulang tahun.Minta uang buat beli kado, ya ma.Anggi,kan sahabat dekat Alda ma!”rengeknya ‘Boleh,tapi mama cuma kasih dua puluh ribu.Kamu boleh beli apa saja dengan uang itu.Jangan lebih tapi boleh kurang,”kata mama tegas. Alda setuju.Setelah menerima selembar uang dua puluh ribu dari mama,Alda pergi ke mal bersama teman-temannya. Mereka menjelajahi seluruh konter yang ada di mal.Mulai dari perlengkapan sekolah,buku cerita’hingga mainan.Mata Alda akhirnya tertuju pada sebuah boneka kain yang cantik.Alda yakin Anggi akan sangat menyukai boneka itu.Harganya juga tidak terlalu mahal, hanya berkisar dua puluh ribu. Akan tetapi, tiba-tiba mata Alda melotot saat melihat angka dua ratus di belakang angka dua puluh ribu.Artinya,harga boneka itu Rp.20.200,00Uang Alda kurang dua ratus rupiah.Alda mulai bingung.Apalagi setelah tahu,teman-temannya pun ternyata tidak punya uang recehan. “Mbak,memangnya harga bonekaini tidak boleh kurang ya?”Tanya Alda pada salah seorang penjaga toko.Penjaga toko itu tersenyum mendengar pertanyaan Alda. “Maaf dik,semua harga di toko ini tidak boleh kurang.Ini harga Pas,”jawabnya. “Tapi uang saya cuma dua puluh ribu,Mbak . . .”Alda memelas,berharap bisa mendapat potongan harga meski cuma dua ratus rupiah. “Kalau begitu,Adik bisa cari boneka lain yang harganya sesuai dengan uang adik,”saran penjaga toko. Alda cemberut. Ia benar-benar kecewa.Ia sudah terlanjur cocok dengan boneka itu. Rasanya tidak mungkin ia memilih boneka lain.Sayang,Cuma gara-gara uang dua ratus rupiah,ia tidak bisa mendapatkan boneka itu Akhirnya,Alda pulang dengan perasaan jengkel,sedih, dan marah.Ia pulang dengan tangan hampa.Tiba-tiba, ia teringat dua keping uang recehyang ia lempar di lantai beberapa hari lalu.Andai waktu itu ia menyimpannya, pasti sekarang ia sudah memiliki boneka tadi. Alda menyesal tidak mendengarkan nasehat Mama. Sialnya lagi, setelah buru-buru mengambil uang receh di kaleng dan kembali ke mal, boneka itu sudah tidak ada lagi di konter.Lengkap sudah kekecewaan Alda. By : Etsha Ari K.D. VI a